
"Tidak," kata Huyayy b. Akhtab pemimpin mereka. "Malah kita yang harus mengirim pesan kepada Muhammad: bahwa kita tidak akan meninggalkan kampung kita dan harta-benda kita. Terserah apa yang akan diperbuat. Kita hanya tinggal memperbaiki kubu kita; kita akan memasuki tempat ini sesuka hati kita. Kita akan membiasakan memakai jalan-jalan kita, kita pindahkan batu-batu ke tempat itu. Persediaan makanan kita cukup buat setahun, air pun tidak pernah terputus. Muhammad tidak akan mengepung kita setahun penuh."
Tetapi sepuluh hari sudah lampau. Mereka tidak juga keluar dari perkampungan itu.
Dengan membawa senjata pihak Muslimin selama duabelas malam bertempur melawan mereka. Ketika itu bila sudah tampak Muslimin di jalan-jalan atau di rumah-rumah, mereka mundur ke rumah berikutnya sesudah rumah-rumah itu mereka robohkan. Kemudian Muhammad memerintahkan sahabat-sahabatnya menebangi pohon-pohon kurma kepunyaan orangorang Yahudi itu, lalu membakarnya. Dengan demikian orang-orang Yahudi itu tidak akan terlalu terikat pada harta-bendanya lagi dan tidak akan terlalu bersemangat mau berperang
Dengan tidak sabar orang-orang Yahudi itu berteriak:
"Muhammad! Tuan melarang orang berbuat kerusakan. Tuan cela orang yang berbuat begitu. Tetapi kenapa pohon-pohon kurma ditebangi dan dibakar?!"
Dalam hal ini firman Tuhan turun:
"Mana pun pohon kurma yang kamu tebang atau kamu biarkan berdiri dengan batangnya, adalah dengan ijin Allah juga, dan karena Ia hendak mencemoohkan mereka yang melanggar hukum itu."(Qur'an, 59: 5)
Labels: BAB 6 SEJARAH NABI MUHAMMAD