sejarah Nabi muhammad+Nabi muhammad+muslimin+Sejarah Muhammad +Pimpinan musliminImage via Wikipedia
Sementara dalam keadaan demikian itu, tiba-tiba terbetik berita, bahwa ada sebuah kelompok dari Ghatafan di Najd yang sedang bersepakat hendak memeranginya. Dan taktiknya selalu dalam hal ini ialah menyergap musuh secara tiba-tiba sebelum musuh itu sempat mengadakan persiapan mempertahankan diri. Oleh karena itulah, dengan kekuatan empat ratus orang ia berangkat menuju Dhat'r-Riqa'. Di tempat ini pihak Banu Muharib dan Banu Tha'laba dari Ghatafan sudah berkumpul. Begitu ia dilihat oleh mereka, ia langsung melakukan penyerbuan ke tempat-tempat mereka itu. Dengan meninggalkan kaum wanita dan harta, mereka lari tunggang-langgang. Apa yang dapat dibawa oleh Muslimin dibawanya, dan mereka kembali pulang ke Medinah.

Akan tetapi, karena dikuatirkan pihak musuh akan kembali menyerang mereka, siang malam mereka pun secara bergantian mengadakan penjagaan. Dalam pada itu dalam memimpin sembahyang juga oleh Muhammad dilakukan dengan salat khauf.1 Dalam hal ini sebagian mereka menghadap ke jurusan musuh, karena dikuatirkan kalau-kalau pihak musuh menyusul menyerang mereka, sementara mereka sedang bersembahyang dua raka'at bersama-sama Muhammad itu. Akan tetapi selama itu tidak ada bayangan musuh yang tampak. Kemudian Nabi dan sahabat-sahabat kembali ke Medinah setelah 15 hari meninggalkan kota itu. Dengan sukses demikian ini mereka kembali dengan gembira sekali.

Ekspedisi Duma'l-Jandal
Tidak lama sesudah itu Nabi pun berangkat lagi dalam suatu ekspedisi, yakni ekspedisi Dumat'l-Jandal. Dumat'l-Jandal ini adalah sebuah wahah (oasis) pada perbatasan Hijaz-Syam, yang terletak pada pertengahan jalan antara Laut Merah dengan Teluk Persia. Muhammad sendiri tidak sampai bertemu dengan kabilah-kabilah yang ingin dihadapinya itu dan yang suka menyerang kafilah-kafilah di sana; sebab baru mereka mendengar namanya saja, mereka sudah ketakutan dan sudah kabur lebih dulu, dengan meninggalkan harta benda yang kemudian dibawa Muslimin sebagai barang ghanima (rampasan perang). Berdasarkan batas Dumat'l-Jandal secara geografis kita sudah dapat melihat betapa luasnya pengaruh Muhammad dan sahabat-sahabatnya itu, betapa jauhnya kekuasaan mereka dan betapa pula seluruh jazirah itu merasa takut. Begitu juga kita melihat bagaimana Muslimin itu menanggung segala macam beban dalam ekspedisi-ekspedisi itu, dengan tidak pedulikan panas terik yang rnembakar, tanah yang kering dan gersang, air yang sukar diperoleh, bahkan maut sendiri pun tidak lagi mereka hiraukan. Hanya satu yang menggerakkan mereka sampai mencapai kemenangan dan sukses itu, yang telah memberikan kekuatan moril kepada mereka, yaitu: keteguhan iman, iman yang hanya kepada Allah semata-mata.

Sekarang tiba waktunya buat Muhammad beristirahat di Medinah untuk selama beberapa bulan berikutnya, sementara menantikan Quraisy sampai tahun depan - tahun kelima Hijrah - dan menjalankan perintah Tuhan menyelesaikan suatu susunan masyarakat bagi umat Islam yang baru tumbuh itu, suatu organisasi yang pada waktu itu meliputi beberapa ribu orang dan yang kemudian akan meliputi jutaan bahkan ratusan juta umat Islam. Dalam membuat struktur masyarakat itu, ia bertindak dengan cara yang begitu cermat dan baik sekali, sejalan dengan wahyu Tuhan yang diberikan kepadanya, dan ditentukannya sendiri pula mana-mana yang sesuai dengan perintah dan ajaran wahyu itu, dengan ketentuan-ketentuan terperinci yang oleh sahabat-sahabat pada waktu itu diberi tempat yang suci, dan yang selanjutnya akan tetap berlaku begitu sepanjang masa dan generasi; wahyu yang tiada dimasuki kepalsuan dari manapun juga, baik dari semula maupun sesudah itu.

Reblog this post [with Zemanta]

0 Comments:

Post a Comment



Next Prev home

SEJARAH NABI MUHAMMAD Related Posts