sejarah Nabi muhammad+Nabi muhammad+muslimin+Sejarah Muhammad +Pimpinan muslimin
Sesudah kehilangan dua orang yang selalu membelanya itu Muhammad melihat Quraisy makin keras mengganggunya. Yang paling ringan diantaranya ialah ketika seorang pandir Quraisy mencegatnya di tengah jalan lalu menyiramkan tanah ke atas kepalanya. Tahukah orang apa yang dilakukan Muhammad? Ia pulang ke rumah dengan tanah yang masih di atas kepala. Fatimah puterinya lalu datang mencucikan tanah yang di kepala itu. Ia membersihkannya sambil menangis. Tak ada yang lebih pilu rasanya dalam hati seorang ayah dari pada mendengar tangis anaknya, lebih-lebih anak perempuan. Setitik air mata kesedihan yang mengalir dari kelopak mata seorang puteri adalah sepercik api yang membakar jantung, membuatnya kaku karena pilu, dan karena pilunya ia akan menangis kesakitan. Juga secercah duka yang menyelinap ke dalam hati adalah rintihan jiwa yang sungguh keras, terasa mencekik leher dan hampir pula menggenangi mata.

Sebenarnya Muhammad adalah seorang ayah yang sungguh bijaksana dan penuh kasih kepada puteri-puterinya. Apakah yang kita lihat ia lakukan terhadap tangisan anak perempuan yang baru saja kehilangan ibunya itu? Yang menangis hanya karena malapetaka yang menimpa ayahnya? Tidak lebih dan semua itu ia hanya menghadapkan hatinya kepada Allah dengan penuh iman akan segala pertolonganNya.

"Jangan menangis anakku," katanya kepada puterinya yang sedang berlinang air mata itu. "Tuhan akan melindungi ayahmu."

Kemudian diulangnya: "Sebelum wafat Abu Talib orang-orang Quraisy itu tidak seberapa mengganggu saya."

Sesudah peristiwa itu gangguan Quraisy kepada Muhammad makin menjadi-jadi. Ia merasa tertekan sekali.

Reblog this post [with Zemanta]

0 Comments:

Post a Comment



Next Prev home

SEJARAH NABI MUHAMMAD Related Posts