Wajar sekali hal ini akan menambah rasa iri hati di kalangan isteri-isterinya yang lain, lebih-lebih karena Maria ibu Ibrahim, sedang mereka semua tidak beroleh putera. Juga pandangan Nabi Muhammad saw kepada bayi ini sehari ke sehari makin memperbesar kecemburuan mereka. Ia sangat menghormati Salma, isteri Abu Rafi', yang bertindak sebagai bidan Maria. Ketika lahirnya itu ia memberikan sedekah uang dengan ukuran tiap seutas rambut kepada setiap fakir miskin, dan untuk menyusukannya telah diserahkan pula kepada Umm Saif disertai tujuh ekor kambing untuk dimanfaatkan air susunya buat si bayi. Setiap hari ia singgah ke rumah Maria sekadar ingin melihat Ibrahim, dan ia pun tambah gembira setiap melihat senyuman bayi yang masih suci dan bersih itu; makin senang hatinya setiap melihat pertumbuhan bayi bertambah indah. Apa lagikah yang akan lebih besar dari semua ini, akan menimbulkan rasa iri hati dalam diri isteri-isteri yang tidak mempunyai anak itu? Dan sampai di mana pula pengaruh iri hati itu pada mereka?
Labels: BAB 26 SEJARAH NABI MUHAMMAD