Nabi menolak berhala
Kemudian mereka memasang sebuah qubba - kemah bulat1 yang khas di sebelah mesjid. Mereka memasang kemah itu sebab mereka masih sangat berhati-hati sekali terhadap Muslimin, dan belum yakin. Yang menjadi perantara antara mereka dengan Rasulullah dalam perundingan itu ialah Khalid b. Sa'id bin'l-'Ash. Mereka tidak mau merasakan makanan yang datang dari pihak Nabi sebelum dicoba dimakan terlebih dahulu oleh Khalid. Sebagai perantara orang ini menyampaikan kepada Muhammad bahwa mereka menerima Islam, dengan permintaan supaya Lat berhala mereka itu dibiarkan selama tiga tahun jangan dihancurkan, dan mereka supaya dibebaskan dari kewajiban sembahyang. Tetapi permintaan mereka itu samasekali ditolak oleh Muhammad. Permintaan mereka sekarang dikurangi lagi: supaya Lat dibiarkan selama dua tahun lalu berubah menjadi satu tahun, selanjutnya menjadi satu bulan saja, setelah mereka kembali kepada golongan mereka. Akan tetapi penolakannya itu sudah tegas sekali dan tidak lagi ragu-ragu atau dapat ditawar-tawar.

Bagaimana mereka mengharapkan dari Nabi, yang mengajak manusia menyembah hanya kepada Tuhan Yang Tunggal dan menghancurkan semua berhala tanpa ampun, akan sudi membiarkan soal berhala mereka itu, meskipun masyarakatnya sendiri tidak kurang pula gigihnya seperti pada pihak Thaqif di Ta'if. Buat manusia, yang ada hanyalah: dia beriman atau tidak beriman, di luar itu yang ada hanya syak (skeptis) dan serba sangsi. Sedang syak dan iman tidak bisa bertemu dalam satu jantung, sama halnya seperti iman dan kufur. Membiarkan Lat - datuknya Banu Thaqif itu - berarti suatu perlambang bahwa mereka masih saling berganti ibadat antara berhala dengan Tuhan, dan ini adalah perbuatan mempersekutukan Tuhan, sedang Tuhan takkan mengampuni dosa orang yang mempersekutukan Tuhan.

Minta dibebaskan dari salat
Sekarang pihak Thaqif minta dibebaskan dari kewajiban menjalankan salat. Tetapi Muhammad menolak dengan mengatakan: Tidak baik agama yang tidak disertai salat. Kemudian tidak lagi pihak Thaqif mempertahankan Lat itu, mereka mau menerima Islam dan menjalankan salat. Tetapi mereka masih meminta berhala-berhala itu jangan dihancurkan oleh tangan mereka sendiri. Mereka orang baru dalam mengenal iman, dan masyarakat mereka yang masih menunggu mereka kembali itu ingin mengetahui apa benar yang sudah mereka lakukan. Hendaknya Muhammad membebaskan mereka untuk tidak menghancurkan sendiri apa yang mereka sembah dan disembah nenek-moyang mereka itu. Dalam hal ini Rasulullah menganggap tidak perlu berkeras. Akan sama saja, berhala itu dihancurkan oleh tangan orang-orang Thaqif atau oleh tangan orang lain. Yang penting berhala itu dibinasakan, dan pihak Thaqif hanya akan menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Kata Nabi a.s.: "Kami akan membebaskan kamu menghancurkan berhala-berhalamu itu dengan tanganmu sendiri."

Untuk mengurus mereka itu kekuasaan diberikan kepada 'Uthman b. Abi'l-'Ash - orang yang paling muda usianya di antara mereka. Dalam usia semuda itu ia diberi kekuasaan mengurus mereka, karena dialah yang paling sungguh-sungguh dalam memahami hukum Islam dan pendidikan Qur'an, dengan disaksikan oleh Abu Bakr dan orang-orang yang mula-mula dalam Islam.

Utusan Banu Thaqif itu tinggal dengan Muhammad sampai akhir bulan puasa. Mereka ikut berpuasa bersama-sama dan dikirimkannya pula makanan kepada mereka untuk sahur dan berbuka. Bilamana sudah tiba saatnya mereka akan kembali kepada golongannya, Muhammad berpesan kepada 'Uthman b. Abi'l-'Ash dengan mengatakan: "Ringkaskanlah dalam bersembahyang dan ambil orang yang lemah sebagai ukuran. Diantara mereka itu ada orang tua, ada yang masih anak-anak, ada yang lemah dan yang mempunyai keperluan."

Lat dibinasakan
Perutusan itu kemudian kembali ke negeri mereka. Untuk melaksanakan pembinasaan Lat itu, Nabi mengutus bersama mereka Abu Sufyan b. Harb dan Mughira b. Syuiba. Kedua mereka ini memang sudah mempunyai hubungan yang baik dan akrab dengan Banu Thaqif. Bilamana Abu Syufyan dan Mughira tiba dan Mughira menghancurkan berhala itu, wanita-wanita Thaqif karena merasa sedih mereka menangis, tapi tiada seorang yang berani mendekatinya, karena memang sudah ada persetujuan antara perutusan Thaqif dengan Nabi untuk membinasakan berhala itu. Mughira mengambil semua harta Lat termasuk perhiasannya untuk dipergunakan membayar utang-utang 'Urwa dan Aswad - atas perintah Rasulullah dan dengan persetujuan Abu Sufyan.

Jadi dengan runtuhnya berhala Lat dan Ta'if masuk Islam, maka seluruh Hijaz sekarang sudah menjadi Islam. Pengaruh Muhammad sekarang membentang dari wilayah Rumawi di utara sampai ke daerah Yaman dan Hadzramaut di selatan. Daerah-daerah selebihnya di bagian selatan jazirah ini semua sudah pula bersiap-siap hendak menggabungkan diri ke dalam agama baru ini. Dengan segala kekuatan yang ada semua ini sudah siap membela agama dan tanah air masing-masing. Sementara itu utusan-utusan terus berdatangan dari segenap penjuru. Mereka semua menuju Medinah, untuk menyatakan kesetiaannya, untuk menyatakan diri masuk Islam.

Sementara para utusan itu berturut-turut datang ke Medinah dari bulan ke bulan, akhirnya bulan Haji pun sudah pula di ambang pintu. Sampai pada waktu itu Nabi tidak menunaikan kewajiban itu seluruhnya seperti yang dilakukan kaum Muslimin dewasa ini. Adakah kita lihat ia pergi dalam tahun ini sebagai tanda syukur kepada Tuhan karena pertolongan yang diberikanNya dalam menghadapi Rumawi, memasukkan Ta'if ke dalam pangkuan Islam serta perutusan yang datang kepadanya dari segenap penjuru?

Sebenarnya di semenanjung itu masih juga ada orang-orang yang belum beriman kepada Allah dan kepada Rasul, masih juga ada orang-orang kafir dan masih juga ada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sedang orang-orang kafir masih berpegang pada adat lembaga jahiliah. Dalam bulan-bulan suci mereka masih berziarah ke Ka'bah, sedang orang-orang kafir kotor. Jadi kalau begitu, biar dia akan tinggal saja di Medinah, sampai Tuhan menyelesaikan FirmanNya, sampai Tuhan mengijinkan ia pergi berhaji ke Baitullah. Biar Abu Bakr saja memimpin orang naik haji.

0 Comments:

Post a Comment



Next Prev home

SEJARAH NABI MUHAMMAD Related Posts