Serangan Hawazin dan Thaqif
Menjelang sore hari itu mereka sudah sampai di Hunain. Di pintu-pintu masuk wadi itu mereka berhenti dan tinggal di sana sampai waktu fajar keesokan harinya. Ketika itulah pasukan mulai bergerak lagi. Muhammad mengikuti dari belakang dengan menunggang bagalnya yang putih. Sementara Khalid bin'lWalid yang memimpin Banu Sulaim berada di depan. Dari selat Hunain itu mereka menyusur ke sebuah wadi di Tihama. Akan tetapi sementara mereka sedang menuruni lembah itu, tiba-tiba datanglah serangan mendadak secara bertubi-tubi dari pihak kabilah-kabilah dengan komando Malik b. 'Auf. Sementara masih dalam keadaan remang-remang subuh itu mereka telah dihujani panah oleh pihak Malik. Ketika itulah keadaan Muslimin jadi kacau-balau. Dalam keadaan terpukul demikian itu mereka berbalik surut dengan membawa perasaan takut dan gentar dalam hati, dan ada pula yang lari sekuat-kuatnya. Dalam hal ini, dengan senyum gembira di bibir - Abu Sufyan yang sekarang melihat kegagalan orang-orang yang kemarin telah dapat mengalahkan Quraisy itu - berkata "Mereka takkan berhenti lari sebelum sampai ke laut."

Begitu juga Syaiba b. 'Uthman b. Abi Talha berkata: "Sekarang aku dapat membalas Muhammad." Berkata begitu, karena bapanya telah terbunuh dalam perang Uhud.

Ketika Kalada b. Hanbal berkata: "Ya, sihirnya sekarang sudah tidak mempan," dibalas oleh Shafwan saudaranya sendiri: "Diam kau! Sungguh aku lebih suka di bawah orang Quraisy daripada di bawah Hawazin."

0 Comments:

Post a Comment



Next Prev home

SEJARAH NABI MUHAMMAD Related Posts