Nabi dikebumikan
Ada dua cara orang-orang Arab ketika itu dalam menggali kuburan: pertama cara orang Mekah yang menggali kuburan dengan dasarnya yang rata; kedua cara orang Medinah yang menggali kuburan dengan dasarnya yang dilengkungkan. Abu 'Ubaidah bin'l-Jarrah misalnya, ia menggali cara orang Mekah, sedang Abu Talha Zaid b. Sahl menggali kuburan cara orang Medinah. Keluarga Nabi juga memperbincangkan cara mana kuburan itu akan digali. 'Abbas paman Nabi segera mengutus dua orang, masing-masing supaya memanggil Abu 'Ubaida dan Abu Talha. Yang diutus kepada Abu 'Ubaida kembali tidak bersama dengan yang dipanggil, sedang yang diutus kepada Talha datang bersama-sama. Maka makam Rasulullah digali menurut cara Medinah.

Bilamana hari sudah senja, dan setelah kaum Muslimin selesai menjenguk tubuh yang suci itu serta mengadakan perpisahan yang terakhir, keluarga Nabi sudah siap pula akan menguburkannya. Mereka menunggu sampai tengah malam. Kemudian sehelai syal berwarna merah yang biasa dipakai Nabi dihamparkannya di dalam kuburan itu. Lalu ia diturunkan dan dikebumikan ke tempatnya yang terakhir oleh mereka yang telah memandikannya. Di atas itu lalu dipasang bata mentah kemudian kuburan itu ditimbun dengan tanah.

Dalam hal ini Aisyah berkata: "Kami mengetahui pemakaman Rasulullah s.a.w. ialah setelah mendengar suara-suara sekop pada tengah malam itu."

Fatimah juga berkata seperti itu.

Upacara pemakaman itu terjadi pada malam Rabu 14 Rabiulawal, yakni dua hari setelah Rasul berpulang ke rahmatullah.

0 Comments:

Post a Comment



Next Prev home

SEJARAH NABI MUHAMMAD Related Posts