sejarah Nabi muhammad+Nabi muhammad+muslimin+Sejarah Muhammad +Pimpinan musliminImage by Omar A. via Flickr
Sia-sia saja rupanya pihak Yahudi itu menunggu adanya bantuan dari Abdullah b. Ubayy atau pertolongan yang mungkin datang dan salah satu golongan Arab. Sekarang mereka yakin, bahwa mereka hanya akan beroleh nasib buruk saja apabila terus bersitegang hendak berperang. Setelah ternyata mereka dalam putus-asa dan ketakutan, mereka meminta damai kepada Muhammad, meminta jaminan keamanan atas harta-benda, darah serta anak-anak keturunan mereka; sampai mereka keluar dari Medinah. Muhammad pun mengabulkan permintaan mereka; asal mereka keluar dari kota itu: Setiap tiga orang diberi seekor unta dengan muatan harta-benda; persediaan makanan dan minuman sesuka hati mereka. Di luar itu tidak ada. Pihak Yahudi menerima. Mereka dipimpin oleh Huyayy b. Akhtab.

Dalam perjalanan itu mereka ada yang berhenti di Khaibar, yang lain meneruskan perjalanan sampai ke Adhri'at di bilangan Syam. Harta-benda yang mereka tinggalkan menjadi barang rampasan Muslimin yang terdiri dari hasil bumi, senjata berupa 50 buah baju besi, 340 bilah pedang, di samping tanah milik orang-orang Yahudi itu. Tetapi tanah ini tidak dapat dianggap sebagai rampasan perang; oleh karenanya tak dapat dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin, melainkan khusus di tangan Rasulullah yang nantinya akan ditentukan sendiri menurut kebijaksanaannya. Dan tanah itu kemudian dibagi-bagikan kepada golongan Muhajirin yang pertama di luar golongan Anshar, setelah dikeluarkan bagian khusus yang hasilnya akan menjadi hak fakir-miskin. Dengan demikian kaum Muhajirin itu tidak perlu lagi harus menerima bantuan kaum Anshar dan inipun sudah menjadi harta kekayaan mereka. Dari pihak Anshar yang turut mendapat bagian hanya Abu Dujana dan Sahl b. Hunaif, yang sudah terdaftar sebagai orang miskin.

Muhammad memberikan bagian kepada mereka ini seperti kepada kaum Muhajirin.

Dari golongan Yahudi Banu Nadzir sendiri tak ada yang masuk Islam kecuali dua orang. Mereka masuk Islam karena harta mereka, yang kemudian mereka peroleh kembali.

Tidak begitu sulit orang akan menilai arti kemenangan Muslimin serta pengosongan Banu Nadzir dari Medinah itu, setelah kita kemukakan betapa Rasul .a.s. memperhitungkan, bahwa adanya mereka di tempat itu akan memberikan semangat dalam menimbulkan bibit-bibit fitnah, akan mengajak orang-orang munafik itu mengangkat kepala setiap mereka melihat pihak Muslimin mendapat bencana dan mengancam timbulnya perang saudara bila saja ada musuh menyerang kaum Muslimin.

Tentang perginya Banu Nadzir itu Surah Hasyr (59) ini turun:

"Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang bersikap munafik, yang berkata kepada saudara-saudaranya yang tak beriman dari kalangan Ahli Kitab: Kalau kamu diusir keluar, niscaya kami pun akan keluar bersama kamu, dan tidak sekali-kali kami akan dipengaruhi oleh siapa pun menghadapi persoalanmu ini; dan kalau kamu dipengaruhi niscaya kami pun akan membelamu. Tetapi Tuhan mengetahui, bahwa mereka adalah pendusta belaka. Kalaupun mereka ini diusir keluar, mereka pun tidak akan ikut bersama-sama keluar, juga kalau mereka ini diperangi, mereka pun tidak akan turut membantu. dan kalaupun mereka sampai membantu, niscaya mereka akan lari mengundurkan diri; lalu mereka ini tidak mendapat pertolongan. Sungguh dalam hati mereka kamu sangat ditakuti lebih dari Allah. Demikian itulah, sebab mereka adalah golongan yang tidak mengerti." (Qur'an, 59: 11-13)

Kemudian Surah itu dilanjutkan dengan memberi keterangan tentang iman dan kekuasaannya. Iman hanya kepada Allah semata-mata. Bagi jiwa manusia, yang tahu harga diri dan kehormatan dirinya, yang dikenalnya hanyalah kekuasaan Tuhan.

"Dialah Allah. Tiada tuhan selain Dia. Maha mengetahui segala yang gaib dan yang nyata. Dia Pengasih dan Penyayang. Dialah Allah. Tiada tuhan selain Dia. Maha Raja, Maha Kudus. Pembawa Keselamatan, Keamanan, Penjaga segalanya, Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Agung. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan. Dialah Allah. Pencipta, Pengatur, Pembentuk rupa, PadaNyalah ada Asma Yang Indah. Segala yang ada di langit dan di bumi berbakti kepadaNya. Dan Dia Maha Kuasa, Maha Bijaksana." (Qur'an, 59: 22 - 24)

Reblog this post [with Zemanta]

0 Comments:

Post a Comment



Next Prev home

SEJARAH NABI MUHAMMAD Related Posts