Berita itu terbetik juga oleh Nabi. Ia segera memanggil Abu Salama b. Abd'l-Asad yang lalu diserahi pimpinan pasukan yang terdiri dari 150 orang, termasuk Abu 'Ubaida bin'l-Jarrah, Sa'd b. Abi Waqqash dan Usaid b. Hudzair. Mereka diperintahkan supaya berjalan pada malam hari dan siangnya bersembunyi dengan menempuh jalan yang tidak biasa dilalui orang, supaya jangan ada orang yang mengenal jejak mereka. Dengan demikian mereka akan dapat menyergap musuh dengan cara yang tiba-tiba sekali. Perintah ini oleh Abu Salama dilaksanakan. Ia berhasil menyerbu musuh dalam keadaan tidak siap. Dalam pagi buta mereka sudah terkepung. Dikalahkannya anak buahnya dalam menghadapi perjuangan itu. Tetapi pihak musyrik sudah tak dapat bertahan lagi. Dua pasukan segera dikirim mengejar mereka dan merebut rampasan perang yang ada. Ia dan anak buahnya menunggu di tempat itu sambil menantikan pasukan pengejar itu kembali membawa rampasan perang.
Setelah seperlima rampasan itu dikeluarkan untuk Tuhan, untuk Rasul, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, selebihnya mereka bagi sesama mereka, lalu mereka kembali ke Medinah dengan sudah membawa kemenangan. Kewibawaan yang karena peristiwa Uhud itu terasa sudah agak berkuramg, kini mulai kembali lagi. Hanya saja Abu Salama sendiri hidup tidak lama lagi sesudah ekspedisi itu. Ia menderita luka-luka akibat perang Uhud dan luka-lukanya itu belum sembuh benar kecuali yang tampak dari luar saja. Tetapi sesudah ia bekerja keras lukanya itu terbuka dan kembali mengucurkan darah, yang diderita terus sampai meninggalnya.
Setelah seperlima rampasan itu dikeluarkan untuk Tuhan, untuk Rasul, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, selebihnya mereka bagi sesama mereka, lalu mereka kembali ke Medinah dengan sudah membawa kemenangan. Kewibawaan yang karena peristiwa Uhud itu terasa sudah agak berkuramg, kini mulai kembali lagi. Hanya saja Abu Salama sendiri hidup tidak lama lagi sesudah ekspedisi itu. Ia menderita luka-luka akibat perang Uhud dan luka-lukanya itu belum sembuh benar kecuali yang tampak dari luar saja. Tetapi sesudah ia bekerja keras lukanya itu terbuka dan kembali mengucurkan darah, yang diderita terus sampai meninggalnya.
Labels: BAB 16 SEJARAH NABI MUHAMMAD